Kisah Pilu Seorang Ibu Waktu Melahirkan

Aih! Belum apa-apa sudah sedih duluan. Tapi serius, ini hasil dari obrolan dengan Mamahku.

Beberapa waktu lalu di televisi ramai diberitakan tentang rumah sakit yang menyandera dua orang ibu beserta bayinya yang tak mampu membayar biaya persalinan. Dan semakin hari biaya yang harus mereka tanggung jumlahnya semakin membengkak. Hal ini dikarenakan mereka juga harus menanggung biaya perawatan selama mereka disandera di rumah sakit tersebut, mengenaskan sekali!

Apakah ini yang kisah yang disampaikan oleh Mamah? Oh, bukan saudara-saudara! Ini baru pengantarnya saja karena setelah melihat berita itu, Mamah menceritakan kisah pilu seorang ibu waktu melahirkan yang diketahuinya dari mulut ke mulut.

tangan setelah melahirkan bayi

Menurut Mamah, ada sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak. Padahal mereka terbilang sudah belasan tahun menikah. Untuk itu mereka berniat mengadopsi seorang anak. Dan mereka berharap dapat mengasuh anak itu sejak baru lahir.

Tak jauh dari kediaman mereka, ada sebuah keluarga miskin dengan tiga anak yang masih kecil-kecil. Sang bapak tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga lebih banyak menganggur daripada kerja. Mungkin karena frustasi dengan kondisi hidupnya, sang bapak malah menghabiskan uang yang ia peroleh dengan meminum minuman keras.

Sementara sang ibu sedang mengandung anaknya yang ke empat. Untuk memenuhi kebutuhan makan anak-anaknya, ia menjadi buruh cuci. Hasilnya betul-betul hanya cukup untuk makan.

Semakin hari kandungan sang ibu semakin besar. Dan bertambahlah beban yang harus dipikulnya. Dari mana biaya untuk persalinannya nanti?

Dan dengan berat hati ia menawarkan calon bayinya kepada pasangan suami istri yang tak punya anak itu. Cukup hanya dengan membayar biaya persalinannya nanti, maka mereka berhak mengadopsi anaknya. Gayung pun bersambut, suami istri tersebut menyetujui persyaratan itu.

Ketika hari persalinan tiba, karena kondisi fisiknya yang lemah, sang ibu harus melalui bedah caesar. Sepasang calon orang tua bagi bayinya, berusaha mencari tambahan biaya sampai sekitar 10 juta.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Saat tiba melahirkan sang ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dan tak berapa lama kemudian, sang bayi mungil pun turut menyusul ibunda tercinta.

Aduh, semakin sedih ceritanya!

Menurut diagnosa dokter yang menangani mereka, sang ibu dan bayinya kekurangan gizi. Ternyata selama mengandung sang ibu jarang makan. Ia lebih mementingkan ketiga buah hatinya. Tanpa ia sadari, ia telah mengabaikan bayi dalam kandungannya yang juga butuh makanan.

Masya Allah.
ouo.io - Make short links and earn the biggest money